PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN
BUKU AJAR
PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN
DI SUSUN OLEH:
RONALEN BR. SITUMORANG, SST., M.Keb
PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Judul BukuAjar : Pengantar Asuhan Kebidanan
Mata Kuliah : Pengantar Asuhan Kebidanan
Kode Mata Kuliah : SBD 218
Nama Penulis : Ronalen Situmorang,SST.,M.Keb
NIDN : 02-230989-02
Program Studi : Kebidanan DIII
Mengetahui, Bengkulu, Agustus 2020
Wakil Dekan Fikes Unived Bengkulu Penulis
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIII) FIKES UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
|
|
VISI |
”Menghasilkan bidan vokasi yang unggul dan kompetitif pada deteksi dini penatalaksanaan kegawat daruratan maternal dan neonatal dan berjiwa wirausaha di tahun 2034” |
MISI |
1. Mengembangkan kualitas pendidikan dan pengajaran sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan membentuk karakter bidan yang unggul dan kompetitif pada deteksi dini penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal dan neonatal serta meningkatkan jiwa wira usaha. 2. Meningkatkan mutu penelitian 3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat bebasis hasil penelitian yang relevan dan sesuai kebutuhan masyarakat 4. Melaksanakan tata kelola program studi yang transparan dan akuntabel |
TUJUAN |
1. Menghasilkan tenaga bidan vokasi yang memiliki sikap professional, berkualitas berdasarkan kompetensi. 2. Menghasilkan penelitian yang bermutu di Program Studi Kebidanan (DIII) 3. Menghasilkan penyelenggaraan pendidikan dalam keunggulan pertolongan pertama kegawatdaruratan maternal dan neonatal 4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dan terwujudnya wilayah binaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 5. Melaksanakan tata kelola program studi yang transparan dan akuntabel 6. Menghasilkan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan institusi atau mitra lain. 7. Meningkatkan dan menguatkan jejaring menuju terciptanya lulusan yang cekatan dan sesuai perkembangan jaman
|
SASARAN |
1. Pengembangan kinerja dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada tingkat global dengan keterampilan khusus pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu dan anak 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 3. Peningkatan kualitas tata kelola program studi yang baik berdasarkan sistem penjaminan mutu |
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan Kami Bersyukur kepada Tuhan Yng Maha Esa atas Berkat Dn Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan Mata Kuliah “ PENGENTAR ASUHAN KEBEDINAN” Yanh spesifik berisi tentang berbagai materi-materi kehamilan, asuhan keidanan, kebutuhan ibu hamil, dan perubahan fisiologi dan psikologi pada kehamilan dan persalinan. Makalah ini di buat berdasarkan referensi dari berbagai sumber, walaupun masih banyak kekurangan. Kedepannya perlu kajian secara mendalam untuk melengkapi isi pada meteri tugas ini agar lebih mudah di pahami dan membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Ucapan terimakasih kepada ataupen teman-teman yang telah menyelesaikan tugas ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu, 22 Maret 2020
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iii
BAB I KONSEP UMUM ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN…………………..iv
1. Definisi Kehamilan……………………………………………….…………………
2. Proses Terjadinya Kehamilan……………………………………………………..
3. Tanda Kehamilan…………………………………………………………………..
4. Klasifikasi Kehamilan………………………………………………………………
5. Kebijakan Program Terkait Kehamilan…………………………….……………
6. Proses Terjadinya Kehamilan……………………………………………………..
BAB VIII PENUTUP………………………………………………………………………
1. Kesimpulan………………………………………………………………………….
2. Saran…………………………………………………………………………………
3. Daftar Pustaka………………………………………………………………………
BAB I
KONSEP UMUM ASUHAN KEHAMILAN
A. PENDAHULUAN
1. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mempelajari BAB I diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan konsep umum kehamilan.
2. Entry Behaviour
Mengkaji dan memahami konsep umum kehamilan
3. Keterkaitan Dengan Materi Lain
Memahami BAB I akan memudahkan mahasiswa mempelajari konsep dasar
Kehamilan
4. Pentinganya Memahami Isi BAB I
Memahami bagaimana cara untuk memahami konsep umum kehamilan
5. Petunjuk Untuk Mempelajari Isi BAB
1. Bacalah tujuan mempelajari isi BAB ini dan kemampuan yang harus dicapai
2. Baca dan pahami setiap isi BAB
3. Tanyakan pada Dosen pengampu bila ada hal-hal yang perlu di klarifikasi atau memerlukan pemahaman lebih lanjut
4. Buatlah ringkasan tiap sub BAB agar melatih kemampuan memahami hal-hal yang penting
5. Jawab Dan Isi Pertanyaan Yang Telah Di Sediakan
B. PENYAJIAN MATERI
1. DEFENISI KEHAMILAN
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan normal berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Walyani, 2015). Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Musbikin, 2008)
2. PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
· Proses kehamilan dimulai saat terjadinya konsepsi (pembuahan), yaitu saat sel sperma berhasil membuahi sel telur.
· Saat ovulasi, sel telur akan keluar dari ovarium. Folikel akan berkembang menjadi korpus luteum yang melepaskan hormon untuk membantu menebalakan rahim.
· Sel telur akan bergerak ke tuba falopi dan bertahan selama 24 jam menunggu sperma untuk membuahi. Ini terjadi pada masa subur.
· Jika berhasil terjadi pembuahan, zigot akan terus membelah diri hingga menjadi embrio dan menemlep di rahim. Inilah yang disebut implantasi.
Adapun proses terjadinya persalinan:
a. SEL TELUR(OVUM)
Ovum merupakan sel telur “gamet pada wanita” yang digunakan dalam proses reproduksi untuk menghasilkan sebuah individu baru yang ditemukan di ovarium. Ovum identik dengan sel sperma pada laki-laki.
Ovum berisi satu set DNA haploid, mengandung 23 kromosom yang diperlukan sebagai kode penentu sifat dan fisik dari keturunannya. Ketika bertemu dengan gamet jantan “sperma” yang juga berisi satu set DNA haploid, maka akan terbentuk sebuah zigot. Kemudian zigot ini akan berkembang menjadi embrio, janin dan akhirnya menjadi individu baru.
Ovum sebenarnya merupakan istilah jamak untuk banyak sel telur sedangkan istilah satu sel telur biasanya disebut sebagai oosit. Setiap wanita biasanya memiliki stok ovum yang ada di dalam ovariumnya saat stok ovum ini habis maka wanita tersebut akan masuk ke fase menopause.
Fungsi Ovum (Sel Telur):
Seperti yang telah kita singgung di atas, gamet adalah salah satu type sel yang haploid (berisi satu set kromosom yang merupakan setengah bahan genetik yang dibutuhkan untuk membentuk individu baru). Fungsi ovum adalah memastikan set kromosom selanjutnya berada dalam lingkungan yang pas supaya memungkinkan terjadinya pembuahan oleh sel sperma. Komponen yang terkandung di dalam ovum juga mampu jadi nutrisi bagi perkembangan dan perkembangan embrio di dalam rahim hingga akhirnya fungsi ini diambil alih alih oleh plasenta.
Struktur Ovum (Sel Telur):
Ovum mempunyai ukuran yang besar, bahkan merupakan cuma satu sel yang mampu kami memandang bersama mata telanjang. Ovum dilapisi oleh lebih dari satu lapisan, mempunyai sitoplasma dan mempunyai inti.
b. SEL SPERMA(SPERMATOZA)
permatozoa adalah sel kelamin pria yang diproduksi di testis pria melalui proses yang dikenal sebagai spermatogenesis. Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan reproduksi seksual berkat penyatuannya dengan sel telur wanita selama pembuahan Untuk ini, sangat penting bahwa sperma mempertahankan seluruh struktur dan DNA mereka selama perjalanan mereka ke ovula.Spermatozoa (dari sperma Yunani, biji, dan zóo, hewan) adalah sel haploid yang merupakan gamet jantan. Sel ini adalah salah satu sel yang paling terdiferensiasi dan fungsinya adalah pembentukan zigot totipoten dengan menggabungkan nukleusnya dengan sel inti gamet betina, sebuah fenomena yang nantinya akan mengarah pada embrio dan janin.
Dalam pembuahan manusia, sperma membentuk sel diploid baru, karena mereka dapat membawa kromosom kelamin X atau Y, sedangkan sel telur hanya membawa kromosom X. Mereka pertama kali diidentifikasi pada tahun 1677 oleh Anton van Leeuwenhoek, penemu mikroskop kuat pertama. Kemudian, pada 1697, Nicolás Hartsocker mengusulkan teori homunculus, yang terdiri dari keberadaan sperma pria mikroskopis dengan kepala besar.
Definisi dan fungsi:
Spermatozoa (sel sperma) adalah gamet jantan yang dimaksudkan untuk pembuahan sel telur, yaitu sel reproduksi yang jantan berkontribusi pada pembentukan embrio yang dapat bersarang di rahim ibu dan menyebabkan kehamilan.Agar ini dimungkinkan, gamet jantan dan betina harus memiliki separuh materi genetik sebagai sel sel tubuh lainnya. Karena itu dikatakan bahwa sperma adalah sel haploid: ia memiliki 23 kromosom.Pengurangan materi genetik ini dicapai berkat proses meiosis yang terjadi selama pembentukan sperma di testis.Setelah pembuahan ovula dengan sperma dan penyatuan kedua nuklei, ciri genetik abadi manusia dipulihkan: 46 kromosom. Sel yang dihasilkan dari penyatuan ini adalah zigot.Fungsi utama sperma, seperti yang telah kami katakan, adalah melestarikan spesies melalui reproduksi seksual. Selain itu, agar memungkinkan, hubungan antara seorang pria dan seorang wanita diperlukan untuk menghubungi gamet mereka.Sperma pria tertahan dalam semen, yang dikeluarkan ke saluran reproduksi wanita berkat ejakulasi. Dari sini, sperma akan melakukan perjalanan ke saluran tuba berkat gerakan mereka untuk memenuhi sel telur.
Struktur:
Sistem reproduksi pria menciptakan sperma yang diproduksi di tubulus seminiferus di setiap testis. Kepala sperma berisi DNA, yang bila dikombinasikan dengan DNA ovula, akan menciptakan individu baru, ujungnya berhubungan dengan bagian yang disebut akrosom yang memungkinkan sperma menembus ovula dan bagian tengah berisi mitokondria yang memasok energi yang Ekor harus bergerak. Ekor memiliki gerakan seperti cambuk dari sisi ke sisi untuk mendorong sperma menuju ovula. Sperma harus mencapai rahim dan saluran tuba untuk membuahi sel telur wanita itu.Fungsi lain yang berjalan pada bagian sperma adalah untuk menentukan jenis kelamin bayi di masa depan. Bergantung pada distribusi kromosom yang terjadi pada meiosis, sel sperma akan memiliki kromosom X (jenis kelamin wanita) atau kromosom Y (jenis kelamin laki-laki).
c. KONSEPSI
kehamilan yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari intrauterinmulai sejak konsepsisampai permulaan persalinan. Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari induk telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk kedalam sel telur.
d. FERTILISASI
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi terjadi di dalam tuba fallopi.
Proses fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di ampula tuba fallopi. Sebelum membuahi ovum, spermatozoa harus melewati tahap kapasitasi dan reksi akrosom terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuain di dalam saluran reproduksi wanita, berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari plasma semen dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Sedangkan reaksi akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke zona pelusida.
e. NINDASI
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Implantasi terjadi 5 – 7 hari sesudah fertilisasi.
3. TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Perdarahan ringan dan kram pada perut
Pada proses kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi calon janin dan menempel pada dinding rahim. Proses penempelan ini dapat merusak beberapa pembuluh darah di dinding rahim dan menyebabkan perdarahan ringan.
Tanda ini biasanya terjadi antara 6–12 hari setelah sel telur dibuahi. Perdarahan bisa terlihat sebagai bercak darah berwarna pink atau coklat, dan bisa juga terlihat seperti darah menstruasi yang masih sedikit.
Selain perdarahan ringan, wanita hamil juga biasanya akan merasakan kram pada perut. Kram ini mirip dengan kram sesaat sebelum menstruasi, namun lebih ringan. Inilah yang menyebabkan pendarahan dan kram perut sering terlewatkan sebagai tanda hamil.
2. Terlambat menstruasi
Setelah calon janin menempel pada dinding rahim, tubuh Anda akan mulai memproduksi human chorionic gonadotropin (hCG), yakni hormon yang membantu tubuh menjaga kehamilan. Hormon ini juga berfungsi untuk menghentikan menstruasi Anda setiap bulannya selama masa kehamilan.
Kebanyakan wanita mulai tidak menstruasi 4 minggu setelah terjadinya pembuahan. Oleh karena itu, terlambat menstruasi 1 kali saja sudah bisa menjadi tanda hamil, kecuali pada wanita yang memang jadwal menstruasinya tidak teratur
3. Perubahan pada payudara
Perubahan pada payudara dapat terjadi pada awal kehamilan. Biasanya, payudara akan menjadi bengkak, nyeri, dan terasa lebih berat. Area di sekitar puting juga biasanya berubah menjadi lebih gelap. Gejala yang satu ini hampir sama dengan yang dirasakan saat menstruasi, namun kali ini lebih sakit.
Perubahan tersebut terjadi karena tubuh Anda sudah menyiapkan diri untuk menyusui sejak awal kehamilan. Pada saat ini, aliran darah ke payudara akan meningkat, jaringan lemak baru mulai terbentuk, dan saluran susu juga mulai mengembang.
4. Kelelahan
Sejak awal hamil, kadar hormon progesteron dalam tubuh Anda akan meningkat. Hormon ini dapat membuat Anda mengantuk dan kelelahan walaupun aktivitas yang dilakukan sama seperti biasa.Selain itu, kelelahan juga bisa disebabkan oleh banyaknya energi tubuh yang dipakai untuk mempersiapkan kehamilan, misalnya untuk memproduksi sel darah lebih banyak. Hal ini bisasanya dapat Anda rasakan 1 minggu setelah terjadinya pembuahan.
5. Lebih sering buang air kecil
Hormon hCG yang diproduksi saat minggu pertama kehamilan akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke area panggul. Inilah yang menyebabkan wanita hamil cenderung akan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
6. Mual-mual
Mual-mual atau morning sickness adalah salah satu tanda hamil yang paling terkenal. Seperti namanya, gejala ini biasanya muncul di pagi hari, namun tidak menutup kemungkinan mual-mual juga dirasakan di siang dan malam hari.Mual-mual biasanya mulai dirasakan saat memasuki usia kehamilan 4–6 minggu, dan berakhir saat kehamilan memasuki trimester kedua (minggu ke-13 atau ke-14).
7. Perubahan suasana hati
Selama kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron akan meningkat. Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang lebih cepat dan membuat Anda lebih emosional atau sensitif dari biasanya, misalnya Anda jadi mudah cemas dan marah.
Selain itu, ada pula beberapa tanda tidak spesifik lainnya yang bisa dirasakan oleh wanita hamil seperti ngidam, sakit kepala, sakit punggung, hingga sembelit.
Tanda-tanda hamil bisa berbeda bagi tiap wanita, ada yang merasakan semua tanda kehamilan di atas, namun ada juga yang hanya merasakan 1 atau 2 tanda saja. Selain itu, tanda-tanda ini bisa saja tertukar dengan tanda sebelum menstruasi atau kondisi kesehatan lain:
a) TANDA PERSUMTIF KEHAMILAN
a. Terlambat datang bulan atau amenorea.
b. Mengetahui tanggal hari pertama pada haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegel dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan.
c. Mual nausea dan muntah emesis terjadi pada triwulan pertama dan lebih sering terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness, juga disebut hiperemesis gravidarum.
d. Mengidam pica, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu terutama pada bulan-bulan pada triwulan pertama.
e. Tidak tahan terhadap sesuatu bau-bauan.
f. Sinkope atau pingsan, terjadi akibat gangguan sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan iskemia susunan saraf pusat sehingga menimbulkan sinkope atau pingsan.
g. Payudara tegang, membesar dan sedikit nyeri merupakan pengaruh dari hormon estrogen-progesteron dan somatomamotropin yang merangsang duktus dan alveoli mammae serta menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
h. Anoreksia atau tidak ada nafsu makan yang berlangsung pada triwulan pertama kehamilan.
i. Lelah atau fatique.
j. Sering miksi, desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
k. Konstipasi atau obstipasi, pengaruh dari progesterone dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
l. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka chloasma gravidarum, areola payudara, leher, dan dinding perut linea nigragriaea.
m. Hipertrofi papil gusi disebut epulis dapat terjadi pada masa kehamilan
b) TANDA KEMUNGKINAN HAMIL
a) Tanda Hegar Mengetahui tanda ini dengan meletakan dua jari pada forniks posterior dan tangan lain yang berada pada bagian dinding perut diatas simpisis pubis. ...
b) Tanda Piskacek Selanjutnya tanda pembesaran uterus yang tida merata hingga dapat terlihat menonjol pada kejurussan uterus yang semakin membesar. ...
c) Tanda Braxton Hicks Selanjutnya yang berhubungan dengan tanda kehamilan muda, yaitu kira-kira pada minggu ke 20. ...
d) Tanda Chadwick Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan juga vagina yang semakin ungu.
e) Hasil Positif Saat Test Kehamilan
c. TANDA PASTI KEHAMILAN
1.Pendarahan Bercan dan kram
2.Perubahan payudara
3.Cepat lelah
4.Mual
5.Telat mentrulasi
4. KLASIFIKASI KEHAMILAN
a) Kehamilan triwulan I, yaitu dari 0 – 12 minggu Awal kehamilan atau trimester pertama merupakan saat yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya ...
b) Kehamilan triwulan II, yaitu dari 12 – 28 minggu Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. ...
c) Kehamilan triwulan III, yaitu dari 28 – 40 minggu
5. KEBIJAKAN PROGRAM TERKAIT KEHAMILAN
Kebijakan pelayanan Antenatal Care
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin
segera setelah seorang wanita merasa dirinya hamil. Dalam
pemeriksaan kehamilan perlu diperhatikan kualitas pemeriksaan dan
kuantitas (jumlah kunjungan). Kebijakan program pelayanan antenatal
yang menetapkan frekuensi kunjungan antenatal minimal empat kali yaitu:13,14,15
1) Minimal satu kali pada trimester pertama = K1 (0-12 minggu)
2) Minimal satu kali pada trimester kedua = K2 (>12 minggu -24
minggu)
C. RANGKUMAN
Persalinan tidak perlu ditakuti karena merupakan ekspresi alami kehidupan. Dalam Gagasan Tertulis ini menghapus mitos rasa sakit yang dianggap menjadi bagian persalinan. Melepaskan rasa takut yang menyebabkan tubuh kita tegang dan tertutup, persalinan akan berlangsung dengan nyaman.
Metode relaksasi menyebabkan pikiran rileks sehingga tubuh dapat bekerja. Pikiran positif, relaksasi, visualisasi, pernapasan, dan persiapan persalinan akan membuat persalinan menjadi pengalaman yang membahagiakan. Keyakinan diri, rasa pecaya, dan suasana hati ibu yang riang dalam masa penantian juga akan membuat persalinan berlangsung damai dan memuaskan yang merupakan hak setiap ibu.
Asuhan Kebidanan Kehamilan
KONSEP KONSEP DASAR KEHAMILAN.
KONSEP-KONSEP DASAR KEHAMILAN
DOSEN PEMBIMBING:
Ronalen Br.Situmorang ,S.ST.,M.Keb
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat kami susun. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya mahasiswa Kebidanan.Dalam kesempatan ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan terutama untuk dosen yang saya sayangi , ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I
1. Konsep kehamilan :....................................................................................... 4
A. Defenisi Kehamilan ..................................................................................... 5
B. Konsepsi....................................................................................................... 6
C. Nidasi........................................................................................................... 7
D. Tahapan Emberiologi................................................................................... 8
E. Tahapan Perkembangan pada Masa Emrio.................................................. 9
F. Perkembangan Janin Dari Minggu ke minggu............................................. 10
2. Etika Dalam Asuhan Kehamilan.................................................................. 11
3. Standar pelayanan Asuhan kehamilan (14) T............................................... 12
BAB II PENUTUP
a. Kesimpilan ................................................................................................ 13
b. Kritik dan saran........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KONSEP DASAR KEHAMILAN
A. PENDAHULUAN
1.Tujuan Intrusional Khusus
Setelah mempelajari bab 1 diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan konsep
Dasar kehamilan
2.Entry Behaviour
Mengkaji dan memahami konsep dasar kehamilan
3.Keterkaitan dengan Materi lain
Memahami bab I akan memudah kan mahasiswa mempelajari konsep dasar
Kehamilan
4.Pentingnya Memahami Isi BAB I
Memahami bagaimana memahami konsep dasar kehamilan
5.Petunjuk Memahami Isi BAB
a. Bacalah tujuan mempelajari isi BAB ini dan kemampuan yang harus dicapai
b. Bacalah dan pahami isi setiap bab
c. Tanyakan pada dosen pengampuh bila ada hal hal yang perlu diklarifikasi atau
memerlukan pemahaman lebih lanjut
d.Buatlah ringkasan tiap sub Bab agar melatih kemampuan memahami hal hal yang
penting
6.Jawab dan Isi Pertayaan yang tekah di sedikan
B. PENYAJIAN MATERI
A. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015). Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholic hah, Nanik, 2017).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Agustin, 2012).
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Yuliana, 2015:1). Kehamilan adalah serangkaian peristiwa yang diawali dengan konsepsi dan akan berkembang sampai menjadi fetus yang aterm dan diakhiri dengan proses persalinan . Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis.
B. KONSEPSI
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma. Pendapat senada juga mendefinisikan konsepsi adalah periode perkembangan manusia masa pembuahan sperma dan ovum.Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula- mula harus melewati korona radiata dan zona pelusida.
Enzim- enzim akrosom, yang terpajan saat membran akrosom rusak saat sperma berkontak dengan korona radiata, memungkinkan sperma membuat terowongan menembus sawar-sawar protektif tersebut. Sperma pertama yang mencapai ovum itu sendiri berfusi dengan membran plasma ovum, memicu suatu perubahan kimiawi di membran yang mengelilingi ovum sehingga lapisan ini tidak lagi dapat ditembus sperma lain (Fenomena Black To Polyspermy). Kepala sperma yang berfusi tertarik dan ekor lenyap. Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma memicu pembelahan meiosis akhir oosit sekunder. Nucleus sperma dan ovum menyatu membentuk zigot lalu menjadi morula dan masuk uterus setelah uterus sudah bisa dimasuki oleh morula, lalu manjadi blastokista dan terjadi implantasi di dinding endometrium.
Fertilisasi berlangsung di oviduktus ketika telur yang dilepaskan dan sperma yang diletakkan di vagina bertemu di tempat ini. Ovum yang telah dibuahi mulai membelah diri secara mitosis. Dalam waktu seminggu ovum tumbuh dan berdiferensiasi menjadi sebuah blastokista yang dapat melakukan implantasi. Sementara itu, endometrium telah mengalami peningkatan vaskularisasi dan dipenuhi oleh simpanan glikogen di bawah pengaruh progesterone fase luteal. Blastokista terbenam di lapisan yang telah dipersiapkan tersebut melalui kerja enzim-enzim yang dikeluarkan oleh lapisan luar blastokista. Enzim ini mencernakan jaringan endometrium kaya nutrient, melaksanakan dua fungsi yaitu membuat lubang di endometrium untuk implantasi blastokista sementara pada saat yang sama membebaskan nutrient dari sel endometrium agar dapat digunakan oleh mudigah yang sedang berkembang.
· proses terjadinya konsepsi :
1.Ovum yang di lepaskan dalam proses ovulasi di liputi oleh korona radiata ,yang mengandung persediaan nutrisi.
2.Pada ovum di jumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoflasma yang di sebut vetellus.
3.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida ,nutrisi dialirkan kedalam vitellus melalui saluran pada zona pelusida
C. NIDASI
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) di endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan segera membelah menjadi blastomer -- morula -- blastula. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Pada hari keenam, lapisan trofoblas blastosis bersentuhan dengan endometrium uterus, biasanya terjadi di dinding posterior atas dan mulai berimplantasi. Pada lapisan luar sel (trofoblas), dapat 20 mengeluarkan enzim proteolitik (enzim yang kaya protein) yang melarutkan sebagian endometrium. Jaringan endometrium banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen dan mudah dihancurkan oleh trofoblas, lalu sel-sel trofoblas (sinsitiotrofoblas) menyekresi enzim yang mengikis endometrium untuk membantu penyediaan nutrisi bagi embrio yang tengah berkembang serta membantu perlekatan embrio pada endometrium. Blastula berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda hartman) (Megasari, dkk. 2015: 28).
D. TAHAPAN EMBERIOLOGI
· Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal pole). Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent).setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.
- Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase moruta. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang lebih sedikit dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi caftan dan disebut blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula.
Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi. Setelah fase blastula selesai ditanjutkan dengan lase gastrula.
· Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).
Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan menjadi berbagai macam saluran. Bagian tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Pada perkembangan selanjutnya, arkenteron akan menjadi saluran pencernaan pada hewan vertebrata dan beberapa invertebrata. Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut dengan blastofor. Bagian ini dipersiapkan menjadi anus dan pada bagian ujung akan membuka dan menjadi mulut. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir fase gastrula telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula
Contohnya :
- Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
- Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
- Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.
Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
- Embrio dilindungi oleh beberapa selaput yaitu :
- Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
- Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
- Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
- Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama
E.TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA MASA EMBRIO
- Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
- Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
- Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
- Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
- Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
- Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
- Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
- Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
- Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan
- Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses penyatuan inti sel gamet jantan ( sperma ) dengan inti set gamet betina ( ovum ). Jutaan sel sperma yang masuk ke dalam organ reproduksi betina, hanya aka nada satu sel yang bersatu dengan satu sel telur. Setelah hal itu terjadi maka sel sperma lainnya akan mengalami penghancuran oleh sel-sel darah putih ( leukosit ). Tahap penyatuan dua inti haploid ini menghasilkan satu sel dengan inti diploid ( 2n ) zigot. Sel inilah yang akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia.
- Pembelahan ( Cleavage )
Tidak lama setelah terbentuk zigot maka sel ini akan langsung beranjak ke tahap pembelahan yang membentuk banyak sel. Pembelahan yang berlangsung ialah pembelahan mitosis yang berlangsung sangat cepat diawali dengan pembelahan dua sel, empat sel, delapan sel, dan sterusnya hingga terbentuk morula ( tahap 32 sel ).
Pembelahan mitosis yang berlangsung pada zigot tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis ) hanya pembelahan inti saja. Sehingga ukuran zigot satu inti dengan morula degan 32 inti ialah sama. Namun berbeda dengan kasus bayi kembar indentik yang berasal dari satu zigot yang pembelahan mitosisnya mengalami pembelahan sitplasmanya sehingga sel-sel hasil pembelahannya akan terpi.
· Blastulasi
Dalam tahap blastulasi ini merupakan tahap pembentukan blastula ( bola berongga ) dari morula ( bola padat ). Pada tahap sebelumnya zigot membelah membentuk banyak sel ( sampai 32 ) yang disebut morula. Tahap morula ialah tahap 32 sel-sel zigot yang tersusun padat. Yang kemudian tiap-tiap sel akan terus melanjutkan tahapan pembelahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan hingga mencapai angka 64 sampai 100 sel. Ukuran sel-selnya makin kecil ( ukuran bolanya sama ), yang membedakan tahap morula dengan blastula ialah jumlah sel dan terdapatnya rongga pada tahap blastula yang disebut blastosol.
Dengan terbentuknya blastosol berasal dari sel-sel pada bagian dalam yang membelah menjadi banyak sel dengan ukuran yang semakin mengecil. Rongga blastosol berisikan yolk atau kuning telur sebagai satu-satunya sumber makanan bagi sel-sel blastula untuk tumbuh dan berkembang. Berbeda dengan hewan ovipar dan ovovivipar yang memiliki kuning telur yang banyak kelompok vivipar termasuk manusia memiliki kuning telur yang sangat sedikit. Dan tidak mungkin akan mencukupi kebutuhan sel-sel embrio hingga 38 minggu ke depan. Oleh Karena itu sebelum kehabisan kuning telur maka pada tahap ini ( blastula ), embrio akan masuk ( implantasi ) ke dalam uterus ( rahim ) induk betina.
Selanjutnya dalam tahap hubungan induk betina dengan embrio akan terjalin melalui pembentukan selaput ekstraembrionik dari dinding endometrium induk betina. Segala kebutuhan embrio akan dapat terpenuhi oleh induk betina yang melalui hubungan yang terbentuk dalam selaput embrionik ( plasenta, amnion, korion dan alantois ) samapi masa pertumbuhan dan perkembangan embrio selesai. Keberadaan embrio di dalam endometrium induk betina akan menghasilkan hormone HCG ( Human Chorionic Gonadothropin ) yang merangsang induk betina untuk mensekresikan Hormon progesterone untuk memperkuat endometrium.
- Gastrulasi
Tahap gastrulasi, tahap pembentukan gastrula yaitu pembentukan tiga lapisan embrionik pada embrio. Lapisan embrionik merupakan lapisan lembaga yang akan berkembang menjadi organ-organ dalam embrio manusia. Gastrulasi ditandai dengan reorganisasi lapisan sel-sel pada tahap blastula. Sel-sel blastula akan melakukan pergerakan morfogenetik yang sedemikian rupa, hingga memungkinkan sel-sel yang berjauhan pada tahap blastula menjadi sel-sel yang berdekatan pada tahap gastrulasi. Pergerakan sel-sel blastula pada tahap ini diawali dengan gerakan invaginasi atau pelekukan ke dalam. Gerakan ini menyebabkan migrasi sel-sel yang awalnya terletak di luar menjadi tersusun di bagian dalam. Pergerakan sel-sel ini menyebabkan rongga blastosol menghilang namun terbentuk rongga arkenteron.
Setelah semua pada sel berhasil bermigrasi terbentuk lubang saluran bekas titik invaginasi yang disebut dengan istilah blastopori. Selin gerakan invaginasi sel-sel tahap blastula ini juga melakukan gerakan evaginasi ( melekuk keluar ), ingersi ( migrasi sel ) dan lainnya. Selanjutnya sel-sel ini telah berhasil dan selesai dalam perjalanannya. Tahap gastrulasi ditandai dengan terbentuknya tiga lapisan embrionik yang akan menentukan nasib embrio tersebut. Masing-masing sel dalam tiap lapisan akan saling menginduksi satu sama lain untuk perkembangan selanjutnya. Tiap sel akan menentukan takdirnya masing-masing. Oleh karena itu pada tahapan ini biasa disebut dengan penentuan nasib ( fate map ), tiga lapisan embrionik ini ialah antara lain lapisan ectoderm, lapisan mesoderm dan lapisan endoderm.
- Neurulasi
Dalam tahap neurulasi merupakan awal dari tahap diferensisi setelah tahap gastrulasi. Pada tahap neurulasi merupakan tahap pembentukan corda saraf ( notocord ) yang merupakan ciri utama dari hewan vertebrata, notocorda dibentuk dari interaksi induksi antara lapisan ectoderm dengan lapisan mesoderm didalamnya. Induksi antar lapisan ini menyebabkan sel-sel ectoderm bergerak sehingga terbentuk notocorda yang memanjang. Untuk selanjutnya notocorda ini akan berkembang menjadi sistem saraf pusat ( perkembangan otak ). Intinya tahapan neurulasi diindikasikan dengan terbentuknya lempeng saraf ( notocorda ) pada lapisan ektoderm
- Organogenesis
Tahapan organogenesis merupakan tahapan pembentukan organ yang berkembang dari lapisan embrionik yang terbentuk pada tahap gastrula berikut organ-organ yang berkembang dari lapisan embrionik.
- Ektoderm
Lapisan yang paling luar, lapisan ectoderm akan berkembang menjadi sistem integument ( kulit dan derivatnya ) serta penyusun sistem saraf termasuk indera. - Mesoderm
Lapisan tengah yang akan berkembang menjadi organ dalam seperti sistem sirkulasi, jaringan ikat, sistem reproduksi, otot dan lainnya kecuali sistem pencernaan dan pernapasan. - Endoderm
Lapisan paling dalam dari lapisan ini akan terbentuk organ-organ penyusun sistem pencernaan meliputi saluran dan kelenjar pencernaan. Selain itu, sistem pernafasan juga berkembang dari lapisan ini.
F.PERKEMBANGAN JANIN DARI MINGGU-KEMINGGU
· Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin.Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yang mengelilingi matahari.
Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan. 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur, pada akhirnya hanya 1 sel sperma yang bisa menembus indung telur.
· Minggu ke-2 sampai minggu ke-3 perubahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari, sehingga pada hari ke-12 jumlahnya bertambah dan membantu blastocyst (diameter 0,1-0,2 mm6 menempel pada dinding endometrium. Ibu mungkin beum sadar jika sedang mengandung.
· Minggu ke-4, darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutrrisi dan oksigen ke embrio, termasuk dalam pembuangan sisa-sisa metabolism janin. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana13. Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk setelah masa blastula hasil pembelahan zigot. Tahap selanjutnya adalah tahap embrio yang berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio dimulai setelah zigot tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem organ dasar bayi mulai berbentuk dari susunan sel, meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa13
· Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5- 7 mm. pemebentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna13.
Pada minggu ke-6, kepala dan leher sudah muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga peredaran darah dan organ-organ penting tubuh seperti ginjal, hati, sistem pencernaan sudah mulai terbentuk14. Pada minggu ke-7, besar embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah ada dan berkembang dengan cepat.
· Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat janin sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna17. Embrio mulai bisa bergerak secara teratur, rata-rata 60 kali gerakan dalam 1 jam. Tubuh embrio semakin menyerupai bayi.
· Minggu ke-9, masa perkembangan janin. Panjang janin sekitar 3 cm, dengan berat 2 gram, memiliki tangan yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Organ genital sudah mulai telihat jelas17
· Minggu ke-10, panjang janin adalah 4,5 cm dengan berat 5 gram. Rahang atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni.
Bentuk janin sudah hamper menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk13. Pada kehamilan 8-10 mingu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Dengan menggunakan ultrasonography dapat diketahui sedini mungkin apakah jantung janin telah berdenyut atau belum. Umumnya denyut jantung dapat dicatat pada minggu ke 12, sedangkan dengan Leanec baru dapat terdengar pada kehamilan 20 minggu41’
· Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan legkap dan mulai berfungsi. Panjang sekitar 6 cm dengan berat 10 gram. Janin mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya (Rahmatia,
· Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang semakin sempurna. Di usia ini, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan17
· . Pada minggu ke-13 -15panjang janin sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo17. Pada minggu-16-18 , panjang janin sekitar 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram. Reflek gerak bisa dirasakanibu, meski masih amat sederhana. Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban.
Termasuk detak jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu seperti gaduh atau sapaan lembut Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin meningkat.
· Pada minggu ke-18 -20 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21-28 , beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18 cm, sistem organ tubuh mengalami pematangan dan fungsi dan perkembangan.
· .Pada minggu ke-29,-31 berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. kelahiran bayi prematur harus diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya.
· Pada minggu ke-32, berat bayi sekitar 1800- 2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm19
· Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram danpanjangnya sekitar 43 cm.
· pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Mulai minggu ini,fungsi paru bayi sudah matang.
Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan lipoprotein yang berfungsi mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan memudahkan paru-paruberkembang pada penarikan nafas pertama oleh janin.
· Pada minggu ke-36, berat bayi seharusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm.
· Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram bayi dinyatakan sudah siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang dan bisa bekerjasendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir, dan siap lahir.
· Pada minggu ke-38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata lahir di usia kehamilan 38 minggu
2.ETIKA DALAM ASUHAN KEHAMILAN
Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata ,rtika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berpikir dan tindakannya di dasari nilai-nilai.
1. Filosofi
· Kehamilan merupakan proses yang alamiah
· Pelayanan yang terpusat pada wanita (women concred)serta keluarga (family concred)
· Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisifasi dan memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kehamilanya
2. Tujuan Antenatal Care
· Memantau kemajuan kehamilan
· Meningkatakan dan mempertahankan kesehatan fisik
· Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan /kompikasi
· Mempersiapkan persalinan cukup bulan
3. Aplikasi Etika Dalam Asuhan Antenatal Care
· Lingkungan asuhan kkehamilan
1.konsepsi
2.ovulasi
3.Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan .
4. Standar Asuhan kehamilan
· Trimester 1:satu kali kunjungan
· Trimester 2:Satu kali kunjungan
· Trimester 3;Dua kali kunjungan
5. Prinsip pokok dalam asuhan kehamilan
6. Evidence Based dalam praktik kehamilan
7. Asuhan antenatal yang terpadu
8. Tenaga profesional atau penolong yang terampil
9. Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
1.rumah dan masyarakat
2.pusat kesehatan dan rumah bersalin
3.rumah sakit
Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui asuhan antenatal
yang efektif; adalahmempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental sosial ibu dan bayi
dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.hak-hak wanita hamil yang meliputi:
1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan secara
bermartabat dan dengan rasa hormat.
2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua perempuan dan
keluarga.
3. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya
asuhan kehamilan sebagaimana tertuang dalam standar pelayanan kebidanan sebagai berikut:
Standar 1: Identifikasi ibu hamil.Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan
dini dan teratur.
Standar 2: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal.Sedikitnya 4 kali pemeriksaan
kehamilan. Pemeriksaan meliputi: anamnesis dan pemantauan ibu dan janin,
mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat
data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
Standar 3 : Palpasi abdominal.
Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.
Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Standar 6 : Persiapan persalinan.
3.STANDAR PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN (14) T
1) Timbang dan ukur tinggi badan
Timbang BB dan pengukuran TB pertambahan BB yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI: Body Massa Index), dimana metode ini menentukan pertambahan optimal selama masa kehamlan, karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan BB pada kehamilan yang normal adalah 11,5-16 Kg adapun TB menentukan tinggi panggul ibu, ukuran normal yang baik untuk ibu hamil antara lain <145 cm.
2) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama kehamilan. Tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.
3) Tinggi Fundus Uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai Mc.Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai metlin dari tepi atas sympisis sampai fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4) Tetanus Toxoid
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja imunisasi pertama diberikan pada usia 16 minggu untuk yang ke dua diberikan 4 minggu kemudian, akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibuat jadwal pemberian imunisasi pada ibu.
5) Tablet Fe (minimal 90 tablet selama hamil)
Zat besi pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester 2, karaena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan 1 kali perhari setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum dengan the atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan anemia berikan 2-3 tablet zat besi perhari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan Hb yang dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau jika ada tanda-tanda anemia.
6) Tes PMS
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Akan beresiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap PMS. Beberapa
· jenis penyakit menular seksual, yaitu :
a) .Gonorrea (GO)
b). Sifilis (Raja Singa)
c) .Trikonomiasis
d). Ulkus Mole (chancroid)
e). Klamida
f). Kutil kelamin
g). Herpes
h). HIV/AIDS
i) .Trikomoniasis
j) .Pelvic Inflamatory Disease (PID)
7) .Temu wicara
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan.
8) .Pemeriksaan HB (Hemoglobin)
Dianjurkan pada saat kehamilan diperiksa haemoglobin untuk memeriksa darah ibu, apakah ibu mengalami anemia atau tidak, mengetahui golongan darah ibu, sehingga apabila ibu membutuhkan donor pada saat persalinan ibu sudah mempersiapkannya sesuai dengan golongan darah ibu.
9) .Perawatan payudara, senam payudara dan tekan payudara
Sangat penting dan sangat dianjurkan selama hamil dalam merawat payudara. Karena untuk kelancaran proses menyusui dan tidak adanya komplikasi pada payudara, karena segera setelah lahir bayi akan dilakukan IMD.
10) .Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil
Untuk melatih nafas saat menghadapi proses persalinan, dan untuk menjaga kebugaran tubuh ibu selama hamil.
11). Pemeriksaan protein urine atas indikasi
Sebagai pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan protein urine, karena untuk mendeteksi secara dini apakah ibu mengalami hipertensi atau tidak. Karena apabila hasil protein, maka ibu bahaya PEB.
12). Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendeteksi secara dini ditakutkan ibu mengalami penyakit DM
13) . Pemberian terapi kapsul yodium
Diberikan terapi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan yodium dan mengurangi terjadinya kekerdilan pada bayi kelak.
14) . Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilanmuda dapat terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
C.RANGKUMAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009
D.LATIHAN SOAL
1. ZIGOT MENGALAMI PEMBELAHAN PEMBELAHAN SEL DIMULAI DARI SATU MENJADI DUA DUA MENJJADI EMPAT DAN SETERUSNYA DI SEBUT FASE APA.
A.FASE MORULA
B.FASE BLASTULA
C.FASE GASTRULA
2. DISEBUT APAKAH SELAPUT YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN EMBERIO DAN MENGHASILKAN CAIRAN KETUBAN .
A.AMNION
B.KORION
C.ALANTOIS
D.SACUS VITELINUS
3. PADA BULAN BERAPAKAH PADA MASA EMBERIO SUDAH DI SEBUT DENGAN JANIN.
A.BULAN PERTAMA
B.BULAN KEDUA
C.BULAN KETIGA
E.BULAN KEEMPAT
4. PADA MINGGU KE BERAPAKAH ORGAN TUBUH JANIN SUDAH TERBENTUK DAN LENGKAP
A.MINGGU KE 4
B.MINGGU KE 6
C.MINGGU KE 10
D.MINGGU KE 11
5. ADA BERAPAKAH STANDAR PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN TERBARU YANG BENAR PADA SAAT INI
A..7 T
B.10 T
C.12 T
D.14 T